Source: http://www.amronbadriza.com/2012/10/cara-membuat-anti-copy-paste-di-blog.html#ixzz2FTRb0UOK
SILAHKAN DI BACA JANGAN JADI PLAGIAT OKE :) SILAHKAN DI SHARE LINKNYA :)

Rabu, 14 November 2012

Tuhan Telah Menyiapkan Pasangan

Dia terbaring tak berdaya di rumah sakit
tak ada kata yang mampu kukatakan
melainkan hanya menyimak permintaan terakhirnya
"Nak,menikahlah dengan dia?"
aku sama sekali tidak mencintai dia
ayahku tiada....

Kesedihan terus menghantui hari-hariku
tertekan hidup dengannya
aku tidak mencintai suamiku
"Tari,maukah kau menemui teman-temanku sebentar...saja,sungguh aku tidak pernah mengundang mereka,mereka tahu dari orang lain tentang pernikahan kita" suara merengek yang kudengar dari depan pintu kamarku
dia kedengaran begitu memohon

"Maaf tuan bolehkah aku bicara denganmu?"
"Oh...ya...boleh...boleh.."
laki-laki berkacamata dan culun itupun keluar menemuiku
"Maaf tuan selama ini aku telah melalaikan kewajibanku sebagai seorang istri,aku tidak pernah menyiapkanmu sarapan dan menunggumu pulang kerja di malam hari"
"Tak apa Tari,aku mengerti,terimakasih kau telah menemui teman-temanku tadi sore"
"Tuan izinkanlah aku menjadi istri yang baik bagimu secara perlahan"
wajahnya terlihat berseri-seri

Dalam hatiku yang paling dalam rasa cinta tak sedikitpun ada untuknya dan bahagia itupun tidak ada dalam rumah tangga kami

Dalam sebuah kompetisi tari aku bertemu seorang rekan menariku namanya Raju,aku sangat suka menari kebetulan suamiku mengizinkan aku ikut menari

Kurasakan perbedaan dalam diriku setelah sekitar sebulan aku berlatih nari dengan Raju,getaran di jantungku mulai tak karuan setiap kali aku bertemu dengannya,bahagiaku mulai tercipta sejak pertemuan di antara kita terjadi,apakah ini cinta dan kebahagiaan?
kepada lelaki keren dan kaya dan kadang konyol itu,khayalanku mulai sirna ketika aku sadar aku sudah menikah

Kompetisi menari telah tiba,persiapan telah matang,tapi kenapa hatiku bimbang,tak kuasa harus kusakiti hati suamiku yang tulus mencintaiku walaupun aku sampai sekarang aku tak pernah mencintainya.

Hari ini aku dan suamiku pergi ke tempat ibadah untuk merayakan hari besar
disana aku berdoa dengan menutup mata
"Ya Tuhan,jika meninggalkannya adalah jalan menuju kebahagiaanku izinkanlah aku karena aku telah menemukan cintaku"
perlahan kubuka mataku,kulihat cahaya wajahnya bersinar dalam kesucian dirinya,aku melihat Tuhan dalam diri suamiku.

Malam kompetisi,aku harus memenangkannya,aku bertemu Raju di tempat yang sangat indah dan angin malam dengan bebasnya berhembus
"Tari,aku mencintaimu"
kata yang sangat kuharapkan itu akhirnya keluar juga dari mulutnya,dalam senang terlintas nama "Tuhan" dalam benakku,tak kuasa ku bendung air mata yang deras keluar dari mataku.
"Raj,aku juga mencintaimu,tapi maafkan aku,aku tak bisa hidup bersamamu,mungkin dengan mudah aku meninggalkan manusia,tapi aku tidak bisa meninggalkan Tuhan,ada Tuhan dalam diri suamiku,maafkan aku Raj,aku tak bisa"
terlihat kekecewaan serta air mata di wajahnya,akupun pergi dari tempat itu.
"Tari dan Raju" panggilan suara pembawa acara kompetisi memanggil,aku naik ke atas panggung dan pembawa acaranya berbisik
"Mana Raju?kenapa belum datang?"
"Aku tidak tahu"
Raju mungkin sangat kecewa denganku,sampai tiga kali dipanggil tidak muncul
"Maaf tuan aku mengundurkan diri Raju tidak akan datang"
"Apa kau yakin?"
"Iya"
"Nah,siapa itu?"
kulihatku suamiku menaiki panggung,apa yang dia lakukan disini dengan penampilannya yang culun semua orang menertawainya,lalu dia duduk dan menjulurkan tangannya
"Ayo kita menari"
saat aku menari,aku berpikir,kenapa dia bisa menari padahal dia tak pernah latihan,kupandangi matanya dalam-dalam,tatapan yang sama dengan tatapan Raju,dia membohongiku.
Usai pentas aku berbicara dengan suamiku
"Apa yang kau lakukan tuan?"
"Setiap kali aku melihat senyummu aku ikut bahagia,jadi apakah salah jika aku melakukan ini demi kebahagiaanmu"
"Tapi tak seharusnya kau merubah penampilanmu dan menjadi Raju demi aku,kau penipu"
"Tuhan yang menunjukkan jalan ini,walaupun kau tak pernah bisa mencintaiku,setidaknya aku bisa membuatmu tersenyum"
"Begitu banyak peserta nari,tapi kenapa kau yang harus berpasangan denganku? Apakah kita memang sudah di jodohkan Tuhan? Kau mencintaiku dengan tulus tuan,maafkan aku".
Dibelakang panggung itu kupeluk utuh sosok Tuhan dalam hangatnya tubuh suamiku.
"Maafkan aku tuan..."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar